SMA .........................
TAHUN AJARAN .../...
ii
PENGESAHAN
Karya tulis berjudul “Perkembangan Kepercayaan Zaman Praaksara Di
Indonesia” ini telah
disetujui dan disahkan oleh Kepala Sekolah dan Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia pada :
disetujui dan disahkan oleh Kepala Sekolah dan Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia pada :
Hari :
Tanggal :
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran
Guru Mata Pelajaran
iii
PERSEMBAHAN
Karya tulis berjudul “Perkembangan Kepercayaan Zaman Praaksara Di Indonesia” ini disusun, khusus
dipersembahkan kepada :
1.
2.
2.
iv
MOTTO
v
KATA
PENGANTAR
Segala
puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa
melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ini pada
tanggal 15 November 2013.
Adapun
maksud dan tujuan dari penyusunan karya tulis ini adalah untuk memberikan
informasi tentang Sistem Kepercayaan Zaman Praaksara Yg Ada Di Indonesia Hingga
Saat Ini sebagai tugas yang harus ditempuh oleh setiap siswa.
Laporan
ini disusun berdasarkan penelitian melalui study kepustakaan, namun dalam
penyusunannya, kami menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari taraf
kesempurnaan, oleh karena itu dengan rendah hati kami menanti saran dan kritik
yang sifatnya membangun dari semua pembaca.
Dalam
kesempatan ini perkenankanlah kami menyampaikan rasa terimakasih kepada yang
terhormat :
1.
Bapak Hariyadi Spd.
2.
Teman – teman Kelas X – MIA 4
Tempat, Tanggal
Penyusun
vi
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL …………………………………………………………. i
HALAMAN
PENGESAHAN ……………………………………………….. ii
HALAMAN
PERSEMBAHAN ………………………………….................. iii
HALAMAN
MOTTO …………………………………………………...….. iv
KATA
PENGANTAR ………………………………………………………. v
DAFTAR ISI ………………………………………………………………... vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …………………………………………….. 1
B. Rumusan
Masalah
……………………………………........................ 1
C. Tujuan
Penulisan …………………………………………………….. 1
D. Metode
dan Teknik Penulisan ………………………………………. 2
E. Manfaat
Penulisan ………………………………………………….. 2
F. Sistematika
Penulisan ……………………………………………….. 2
BAB II ISI
PEMBAHASAN
A. Orang Kanekes ………………………………………………….. 4
B. Etimologi & Wilayah …………....................... 5
C. Bentuk Kepercayaan …………………………………. 6
D. Daerah Berkembangnya Kepercayaan ………….. 7
E. Pelaksanaan Kepercayaan / Ritual Yang Dilakukan …….. 8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………...…… 12
B. Saran ……………………………………………………..................... 13
DAFTAR
PUSTAKA …………………………………………………………
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dibalik
Era Modernisasi ini, yang sudah mengenal hanphone dan internet sebagai alat
komunikasi serta mobil dan pesawat sebagai alat transportasi, ternyata masih
ada sekelompok masyarakat yang masih mempercayai bahwa roh nenek moyang aka
nada untuk menjaganya, dan percaya bahwa benda” tertentu seperti batu dan
tulang belulang menyimpan kekuatan seperti kepercayaan Dinamisme, Animisme,
maupun Toteisme. Singkat cerita, saya akan menjelaskan sedikit tentang
kepercayaan zaman praaksara yang masih ada hingga saat ini. Sehingga
peninggalan nenek moyang tidak lenyap di makan zaman.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada karya tulis ini adalah:
1.
Bentuk” Suatu Kepercayaan Pada Zaman Nenek Moyang
2.
Daerah Berkembangnya Kepercayaan Tersebut
3.
Dan Pelaksanaan /
Ritual yang Dilakukan
C. Tujuan Penulisan
Tujuan
dibuatnya karya tulis ini adalah
1.
Mengetahui Perkembangan Kepercayaan Nenek Moyang Di
Indonesia
2.
Memenuhi Tugas Pelajaran Sejarah Indonesia
.
D. Metode dan Teknik Penulisan
saya dalam
menyusun karya tulis ilmiah ini menggunakan metode dan teknik penelitian study
kepustakaan.
E. Manfaat Penulisan
Manfaat
penulisan karya tulis ini adalah dapat mengenal sejarah Peradaban Indonesia
mulai zaman praaksara hingga saat ini.
F. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
A. Latar
Belakang Masalah
B. Rumusan
Masalah
C. Tujuan
Penulisan
D. Metode
Pengumpulan Data
E. Manfaat
Penulian
F. Sistematika
Penulisan
BAB II Isi Pembahasan
A. Orang Kanekes
B. Daerah Berkembangnya Kepercayaan
C. Bentuk Kepercayaan
D. Daerah Berkembangnya Kepercayaan
E. Pelaksanaan Kepercayaan/Ritual Yang Dilakukan
BAB III Penutup
A.Kesimpulan
B.Saran
Daftar Pustaka
BAB II
ISI PEMBAHASAN
ISI PEMBAHASAN
A.
Orang Kanakes
Orang Kanekes atau orang Baduy/Badui adalah suatu kelompok
masyarakat adat sub-etnis Sunda di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Populasi mereka sekitar 5.000 hingga 8.000 orang, dan
mereka merupakan salah satu suku yang menerapkan isolasi dari dunia luar. Selain itu mereka juga memiliki keyakinan tabu untuk difoto, khususnya penduduk wilayah Baduy dalam.
B.
Etimologi & Wilayah
Sebutan "Baduy"
merupakan sebutan yang diberikan oleh penduduk luar kepada kelompok masyarakat
tersebut, berawal dari sebutan para peneliti Belanda yang agaknya mempersamakan mereka
dengan kelompokArab
Badawi yang merupakan masyarakat yang berpindah-pindah (nomaden).
Kemungkinan lain adalah karena adanya Sungai Baduy dan Gunung Baduy yang ada di
bagian utara dari wilayah tersebut. Mereka sendiri lebih suka menyebut diri
sebagai urang Kanekes atau "orang Kanekes" sesuai
dengan nama wilayah mereka, atau sebutan yang mengacu kepada nama kampung
mereka seperti Urang Cibeo (Garna, 1993). Mereka bermukim tepat di kaki pegunungan Kendeng di
desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak-Rangkasbitung, Banten,
berjarak sekitar 40 km dari kota Rangkasbitung.
C. Bentuk Kepercayaan
C. Bentuk Kepercayaan
Sunda Wiwitan (Bahasa Sunda: "Sunda permulaan",
"Sunda sejati", atau "Sunda asli") adalah agama atau
kepercayaan pemujaan terhadap kekuatan alam dan arwah leluhur (animisme dan dinamisme) yang dianut oleh masyarakat
tradisional Sunda.[1] Akan tetapi ada sementara pihak yang berpendapat bahwa
Agama Sunda Wiwitan juga memiliki unsur monotheisme purba, yaitu di atas para dewata dan hyang dalam pantheonnya terdapat dewa
tunggal tertinggi maha kuasa yang tak berwujud yang disebut Sang Hyang Kersa
yang disamakan dengan Tuhan Yang Maha Esa.
D. Daerah Berkembangnya Kepercayaan
D. Daerah Berkembangnya Kepercayaan
Penganut
ajaran ini dapat ditemukan di beberapa desa di provinsi Banten dan Jawa Barat, seperti di Kanekes, Lebak, Banten; Ciptagelar Kasepuhan BantenKidul, Cisolok, Sukabumi; Kampung Naga; dan Cigugur, Kuningan. Menurut penganutnya, Sunda Wiwitan
merupakan kepercayaan yang dianut sejak lamaoleh orang Sunda sebelum datangnya ajaran Hindu dan Islam.
E. Pelaksanaan Kepercayaan / Ritual
Yg Dilakukan
Dalam ajaran Sunda Wiwitan penyampaian doa dilakukan
melalui nyanyian pantun dan kidung serta gerak tarian. Tradisi ini dapat
dilihat dari upacara syukuran panen padi dan perayaan pergantian tahun yang
berdasarkan pada penanggalan Sunda yang dikenal dengan nama Perayaan Seren Taun.
Di berbagai tempat di Jawa
Barat, Seren Taun selalu berlangsung meriah dan dihadiri oleh
ribuan orang. Perayaan Seren Taun dapat ditemukan di beberapa desa seperti di Kanekes, Lebak, Banten; Ciptagelar Kasepuhan
Banten Kidul, Cisolok,
Sukabumi; Kampung Naga;
dan Cigugur, Kuningan. Di Cigugur, Kuningan sendiri, satu daerah yang masih memegang teguh
budaya Sunda, mereka yang ikut merayakan Seren Taun ini datang dari berbagai
penjuru negeri.
Meskipun
sudah terjadi inkulturasi dan banyak orang Sunda yang memeluk agama-agama di
luar Sunda Wiwitan, paham dan adat yang telah diajarkan oleh agama ini masih
tetap dijadikan penuntun di dalam kehidupan orang-orang Sunda. Secara budaya,
orang Sunda belum meninggalkan agama Sunda ini. [4]
BAB III
PENUTUP
0 komentar:
Posting Komentar